Kenapa seseorang mudah MARAH?
MARAH didefinisikan sebagai deviasi (gap/jarak) antara keinginan dan kenyataan. Adanya rasa ketidakpuasan dalam diri bahwa keinginan yang kita mau dan kenyataan nya berbeda. Jika jarak antara keinginan dan kenyataan tidak diperdekat dapat menimbulkan emosi. Efek dari emosi tersebut membuat kita salah dalam mengambil keputusan dan mengakibatkan banyak hal lain yang rusak.
Orang yang paling mudah membuat kita marah adalah orang yang paling dekat dengan kita. Setelah marah, pasti kita akan merasa menyesal dan akhirnya hanya menyisakan kerugian.
Apa yang membuat seseorang MARAH?
Ilustrasi 1:
Ada sebuah tim basket yang memiliki anggota 5 pemain. Ada yan g terlihat menonjol dalam permainan, ada juga yang memiliki kemampuan nya terbatas. Lalu, saat bertanding ada satu pemain yang cara mainnya kurang terarah dan tidak dapat bermain dengan baik. Berdasarkan cerita di atas, apakan 4 pemain lainnya akan marah? Belum tentu semua pemain akan marah. Ada yang marah dan ada juga yang tidak marah, karena dalam 4 pemain tersebut berbeda tetapi dikondisikan dengan hal yang sama. Jadi,keinginan diri sendirilah yang membuat kita marah atau tidak. Setiap orang akan marah dengan selektif. Tidak berdasarkan terhadap suatu kondisi yang terjadi, namun semuanya itu tergantung pada diri kita masing-masing.
Ilustrasi 2:
Seorang pejabat mengajak guru spiritual makan di sebuah restoran. Semua pelayan bersikap hormat dan melayani si pejabat dengan baik. Lalu, si pejabat menitip pesan untuk menjamu guru spiritual dengan baik. Namun, pelayannya justru memperlakukan guru spiritual dengan kurang baik dan kasar. Setelah selesai makan, guru spiritual itu meletakkan selembar uang di bawah piringnya sebagai tip untuk si pelayan. Kemudian si pejabat bertanya kepada guru spiritual, “Anda tidak diperlakukan baik oleh pelayan itu, kenapa anda tetap memberikannya tip?” Guru spiritual pun menjelaskan bahwa bukan kondisi yang membuat kita marah atau tidak, namun diri kita sendiri yang menentukan marah atau tidak.“Apapun yang dia lakukan kepada saya, tidak akan mempengaruhi apa yang saya lakukan kepada dia”
Tips-tips mencegah kemarahan :
Terima kenyataan. Mengurangi deviasi keinginan dan kenyataan. Jika semuanya sudah terjadi, maka kita harus menerimanya karena semua itu tidak dapat diubah lagi. Mari kita coba untuk mengatur kembali bagaimana kita bisa bahagia dengan kondisi yang sedang kita alami.
Ubah sudut pandang. Cocokan dengan kondisi yang ada. Coba untuk mengubah keinginan anda, sehingga anda tidak marah lagi. Bentuklah pola pikir yang baru dan kelolah keinginan anda secara sadar. Namun, kita harus tetap memacu keinginan yang ingin dicapai.
Komunikasikan dengan baik. Komunikasikan untuk memperbaikinya karena 50% penyebab adanya suatu masalah dikarenakan adanya kesalahpahaman dalam komunikasi.
Berikut ini ada beberapa prinsip dalam komunikasi :
Komunikasi lebih sering salah paham dibandingkan benar paham. Sebagai contoh, jika seseorang berkata “apel” mungkin pemikiran orang lain terhadap kata tersebut pasti berbeda-beda. Ada yang memikirkan apel merah,apel hijau, atau mungkin yang lainnya. Oleh karena itu, kesalahpahaman dalam komunikasi adalah sesuatu yang wajar. Kita pun harus bisa mengerti akan hal tersebut dan tidak perlu marah.
Orang menerima pesan tidak selalu utuh. Jika seseorang mendengar suatu pembicaraan, pasti ia akan memfilter/manyaring kembali sesuai dengan pikiran dan pendapatnya masing-masing.
Harus ada respon. Adanya respon dalam komunikasi sangatlah penting. Dengan begitu, kita akan mengetahui lawan bicara kita mengerti apa yang dibicarakan sampai batas mana.
Komunikasi adalah kata-kata. Saat berkomunikasi, pilihlah kata-kata yang baik. Sebaiknya, gunakanlah nada suara yang rendah karena kita tidak akan terpicu kemarahan. Kebanyakan orang yang menggunakan nada tinggi menjadi sangat mudah marah. Tanpa disadari, intonasi saat bicara sangat mempengaruhi emosi seseorang.
Quotes of the day :
Dia punya kelemahan, dia punya kelebihan. Demikian juga dengan diriku. Tidak ada lagi kemarahan di dalam hatiku.
Ditengah kehidupan ini, pasti ada banyak hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Namun, kita bisa mulai untuk belajar menerima dan cobalah untuk mengkomunikasikan suatu masalah dengan baik.
Author: Faizal
Related Posts
Some simillar article from this label, you might also like
- Blog Comments
- Facebook Comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)